Senin, 30 Mei 2016

SIMILE

Simile Definition

simile is a figure of speech that makes a comparison, showing similarities between two different things. Unlike a metaphor, a simile draws resemblance with the help of the words “like” or “as”. Therefore, it is a direct comparison

Dalam simile terdapat dua kata (atau bentuk lainnya) yang masing-masing menampilkan konsep dan acuan yang berbeda. Menurut pandangan budaya tertentu antara wilayah makna kedua kata (atau bentuk lainnya) terdapat persamaan komponen makna, sehingga keduanya bisa dibandingkan. Perbandingan ini tidak menimbulkan masalah. Majas ini mudah dikenali, karena kedua penanda muncul bersamaan dan selalu dihubungkan oleh kata pembandingnya. Perbandingan tersebut bersifat eksplisit.

Contoh: “Wajah ibu dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.”

Bagan wilayah makna:
Bagan wilayah makna majas simile

Unsur bahasa yang dibandingkan adalah frasa wajah ibu dan anak (wilayah maknanya ditampil-kan oleh bulatan di sebelah kiri) dengan klausa pinang dibelah dua (wilayah maknanya ditam-pilkan dengan bulatan yang berada di sebelah kanan). Komponen makna penyama adalah: ‘kemiripan’, dikemukakan dengan bagian yang diberi warna hitam. Komponen makna pembeda untuk wajah ibu dan anak adalah ‘bagian kepala manusia’, untuk pinang dibelah dua adalah ‘sejenis buah’ ‘keras bijinya’, ‘untuk makan sirih’. Dalam tulisan ini tidak akan dikemukakan bagan segitiga semantik, karena wajah ibu dan anak merupakan frasa dan pinang dibelah dua merupakan klausa. Selain itu, setiap unsur yang dibandingkan berdiri sendiri, tidak ada hubungannya satu sama lain. Persamaan baru tampak bila kita melihat bagan wilayah maknanya.

Contoh lain:

- “Gadis itu sangat cantik, matanya seperti bintang kejora.

Unsur yang dibandingkan matanya dengan bintang kejora. Komponen makna penyama adalah: ‘indah dan bersinar-sinar’. Komponen makna pembeda: untuk matanya adalah: ‘bagian kepala’ ‘manusia’, untuk bintang kejora adalah: ‘benda alam’ ‘di langit’ ‘berkelap-kelip’ ‘malam hari’. Majas ini tidak menimbulkan kesulitan pemahaman, karena kata yang dibandingkan sama-sama muncul dalam teks, dan digunakan kata pembanding: seperti, bagaikan, umpama, dan lain-lain. Demikianlah perbandingan dalam simile, hal ini juga terdapat dalam metafora, namun proses pembentukannya berbeda.

conclusion:
Majas simile merupakan salah satu kelompok dari majas perbandingan yang menggunakan kata-kata sebagai pembanding untuk menyatakan maksud dan tujuannya. Majas simile hampir sama dengan majas perumpamaan karena sama-sama menggunakan kata-kata perumpamaan dalam kalimat. Yang membedakan antara keduanya ialah dalam majas simile membndingkan sesuatu secara eksplisit menggunakan kata-kata perumpamaan, sedangkan pada majas perumpamaan perbandingan itu disampaikan secara implisit. 

Sehingga, dengan demikian lawan bicara lebih mengerti apa sebenarnya yang ingin diungkapkan oleh penutur. Kata-kata penghubung yang digunakan dalam majas simile yaitu ibarat, umpama, bagaikan, bagai, seperti, layaknya, bak, dan lain-lain yang merupakan kata pembanding. Perumpamaan – perumpamaan ini biasa digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan makna atau gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penutur. Dalam kalimat –kalimat majas simile, penutur dapat membandingkan gagasan atau idenya dengan kata-kata perumpamaan, benda, atau tokoh yang memiliki ciri atau kedekatan makna untuk menggambarkan gagasan atauide yang dimaksud oleh si penutur.


Reference :

Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
http://literarydevices.net/simile/

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar